Sabtu, 08 Maret 2014

Psikologi indonesia : Jaman rintisan awal 1950-an

    Di Indonesia Psikologi berkembang pada tahun 1952. Walaupun memiliki sejarah yang jauh lebih pendek daripada keberadaan psikologi di negara-negara Barat,namun kebutuhan akan adanya psikologi di Indonesia sama besar dengan di negara-negara Barat. Sebagai negara berkembang,psikologi di indonesia dibutuhkan dalam bidang kesehatan,bisnis,pendidikan,politik,permasalahan sosial,dan lain-lain. Masyarakat Indonesia masih cenderung mengharapkan psikologi sebagai suatu ilmu pasti yang dapat memberikan jawaban dan penyelesaian yang pasti bagi berbagai permasalahan seperti,misalya,kedokteran.


Psikologi diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1952 oleh Slamet Iman Santoso (1907-2004), profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran,Universitas Indonesia. 



Slamet Iman Santoso


     Pada pidato pengukuhannya sebagai profesor,Slamet menceritakan pengalamannya dengan pasien-pasiennya yang kebanyakan anggota militer dan pegawai pemerintah yang mengalami gangguan psikosomatis karena tidak mampu menjalani pekerjaan barunya setelah Indonesia mengambil alih kepemerintahan dari kolonial Belanda pada tahun 1950, Menurut Slamet,psikiatri membutuhkan ilmu psikologi untuk menjelaskan potensi-potensi manusia guna menyeleksi orang yang tepat pada tempat (pekerjaan) yang tepat (the right man in the right place). 

      Setelah pidato tersebut,diselenggarakan kursus pelatihan di Universitas Indonesia terhadap para asisten psikolog ,dan beberapa tahun kemudian kursus pelatihan di Universitas Indonesia terhadap para asisten psikolog,dan beberapa tahun kemudian kursus pelatihan tersebut menjadi Jurusan Psikologi di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Beliau ditunjuk sebagai  ketua jurusan tersebut. Psikolog pertama yang lulus adalah Fuad Hassan (1929-2007) pada tahun 1958. Sementara itu,di tahun 1950-an terdapat juga beberapa psikolog yang dikirim oleh TNI dan pemerintah untuk menjalani pendidikan psikologi di Belanda dan Jerman. Sekembalinya di Indonesia mereka yang dikirimkan oleh TNI kemudian ditempatkan di Pusat Psikologi untuk Angkatan Darat dan Angkatan Udara di Bandung,sedangkan yang lainnya ditempatkan di Jakarta dan menjadi staf di Fakultas Psikologi,Universitas Indonesia.


Sumber : 

Sarwono, Sarlito W..  (2002).  Berkenalan Dengan Aliran Dan Tokoh-tokoh Psikologi.  3rd Edition.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar