Rabu, 19 Maret 2014

Psikologi Sebagai Ilmu : Strukturalisme

Psikologi Strukturalisme

Psikologi struktural atau strukturalisme merupakan studi analitis tentang generalisasi pikiran manusia dewasa melalui metode introspeksi. Dalam hal ini psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi (konten) pikiran, sehingga sistem ini kadang juga disebut dengan psikologi konten. Sistem tersebut,bertujuan menganalisis pikiran manusia melalui penerapan secara hati-hati metode eksperimental intropeksi yang dilakukan oleh para ilmuwan terlatih. Secara analogis, sistem ini bertujuan mengembangkan "kimia kesadaran".

Wilhem Wundt  (1832-1920)


Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan meninggal di Lepzig pada tanggal 21 Agustus 1920. Ia dikenal sebagai seorang sosiolog,filsuf dan ahli hukum. Ia mendapat pendidikan di Heidelberg,Tubingen dan Berlin. Gelar - gelar kesarjanaan yang dimiliknya adalah dari bidang hukum dan kedokteran. Tahun 1857 ia pernah menjadi dosen ilmu faal di Heidelberg,kemudian tahun 1874 menjadi profesor filsafat di mana ia mendirikan laboratorium psikologinya , ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal atau dokter. Sebelum Wundt memastikan dirinya sebagai orang yang akan memulai berdirinya psikologi, ia banyak tertarik pada ilmu faal. Buku Wundt ysng pertama kali memberikan indikasi bahwa ia cenderung kepada psikologi adalah Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung ("Persepsi yang Dipengaruhi Kesadaran") 1862). Dikatakan oleh Wundt bahwa ada tiga hukum mental ( mental laws),yaitu :


  1. Hukum  resultan psikis ( the law of psychis resultans ), atau disebut juga prinsip sintesa kreatif,yang berbunyi bahwa setiap gejala psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat - sifat yang baru yang berbeda dari elemen - elemennya . Ini sering disebut sebagai prinsip kimia mental ( mental chemistry) dari Wundt.
  2. Hukum hubungan psikis ( the law of psychis relations ) yaitu bahwa sebuah elemen kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan elemen - elemen atau konten - konten psikis ( psychis contents ) lainnya.
  3. Hukum kontra psikis ( the law of psychis contrast ) , yaitu bahwa elemen - elemen kesadaran atau konten psikis yang paling bertentangan/berlawanan justru saling memperkuat satu sama lain.
Selanjutnya Wundt mengemukakan adanya beberapa jenis asosiasi sebagai berikut :

  1.    Asosiasi persepsi langsung ( immediate perceptual association) , yang terdiri dari :
    •  Fusi ( fusion),percampuran antara dua elemen kesadaran,sehingga dua - duanya melebur jadi satu,tidak lagi independen,atau salah satu sangat dominan sehingga sifat elemen yang lain hilang sama sekali,masuk dalam elemen yang dominan itu.
    • Asimilasi,yaitu dua elemen masih saling independen,sama kuat,dan dihubungkan satu sama lain karena ada persamaan - persamaan (similarity),atau karena adanya kontras yang mencolok.
    • Komplikasi (complication) , yaitu asimilasi antara indra-indra yang berbeda,misalnya asimilasi antara sesuatu yang didapat dari indra pendengaran 
 2. Asosiasi memori (memorial assosiation),yaitu asosiasi yang tidak segera,melainkan      terjadi dalam  ingatan, antara elemen - elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam ingatan. Jenis asosiasi ini  kemudian dikembangan penyelidikannya oleh seorang bernama Ebbinghaus. 

Edward Bradford Titchener (1867 - 1927)

Titchener lahir Sussex ,Inggris Selatan . Ia lahir dari keluarga miskin dan tradisional, untuk dapat melanjutkan pelajarannya ia harus menggantungkan diri pada beasiswa - beasiswa. Di Inggris Titchener belajar filsafat selama 5 tahun di Oxford,setelah itu ia pergi ke Leipzig untuk belajar pada W. Wundt . Perannya dalam sejarah psikologi cukup besar,karena dialah yang memperkenalkan ajaran Wundt ke Amerika yang dipimpin oleh William James. Namun, Titchener tidak bisa mempengaruhi rekan - rekannya di Amerika sehingga mau mengikuti ajaran Wundt. Sarjana - sarjana psikologi Amerika tetap pada pendiriannya sendiri,yang pada waktu itu dikenal dengan nama aliran fungsionalisme . Bagaimanapun jasa - jasa Titchener di dunia psikologi di Amerika cukup dihargai, karena  ialah yang pertama kali menerjemahkan karya - karya Wundt ke dalam bahasa Inggris sehingga sarjana - sarjana Amerika dapat membaca karya - karya Wundt itu. Dalam bukunya, Experimental Psychology,Titchener menegaskan  definisi eksperimen menurut Wundt yang menentang eksperimen - eksperimen dengan hewan,orang - orang abnormal dan anak - anak, padahal eksperimen - eksperimen seperti ini justru banyak dilakukan oleh penganut - penganut fungsionalisme. Ada juga ajaran dari Wundt yang tidak disetujui Titchener,yaitu tentang emosi. Titchener tidak sependapat dengan Wundt bahwa emosi terdiri dari tiga pasang kutub (teori tiga dimensi dari emosi). Menurut nya hanya ada satu pasang kutub emosi yaitu " lust-unlust" Dari dialog antara Titchener dengan penganut - penganut aliran fungsionalisme di Amerika Serikat, nampaklah perbedaan - perbedaan antara aliran strukturalisme dan fungsionalisme sebagai berikut : 


            
   STRUKTURALISME
  FUNGSIONALISME
1. Cara pendekatan
1. Struktural. Pengalaman  
    kesadaran  dianalisa untuk
    diketahui strukturnya.
1. Mempelajari fungsi tingkah
    laku dalam hubungan
    dengan lingkungan fisik
    maupun sosial.
2. Pertanyaan dasar 
2. Apakah jiwa itu?
2. Untuk apakah tingkah dasar
     Laku itu?
3. Titik berat
3. Isi kesadaran
3. Aksi atau perbuatan
4. Perumusan tentang jiwa
4. Jiwa adalah jumlah dari
    pengalaman – pengalaman
    kesadaran.
4. Jiwa adalah penjaga
    kelangsungan hidup
    seseorang yang mem-
    mungkinkan orang itu
    menyesuaikan diri dengan
    lingkungan

Hermann Ebbinghaus (1850 - 1909)

Profesor dari Universitas Breslau dan Halle yang dianggap salah satu pelopor dan pendiri Psikologi Eksperimen ini dilahirkan  di Barmen pada tanggal 24 Januari 1850 dan meninggal di Halle, pada tanggal 26 Februari 1909. Ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan ingatan (memory). Dalam eksperimennya tentang ingatan ,Ebbinghaus mengunakan obyek yang netral,yaitu kata - kata tak berarti (nonsense syllables). Sederetan kata - kata tak berarti ini diberikannya pada dirinya sendiri dan kemudian juga pada sejumlah percobaan lain untuk dibaca berulang - ulang dan diingat - ingat. Banyaknya kata - kata tak berarti yang disebut dengan benar merupakan skor untuk mengukur ingatan seseorang, Dari eksperimennya ini Ebbinghaus membuat kurve ingatan yang dikenal dengan nama "Kurve Retensi dari Ebbinghaus". Selanjutnya Ebbinghaus mengemukakan hukumnya tentang rasio antara hal - hal yang dipelajari dengan waktu yang digunakan untuk mempelajari hal - hal itu sebagai berikut : Makin banyak hal yang harus dipelajari , makin banyak pula waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya. Hukum ini disebut "Hukum Ebbinghaus". Dari penemuan - penemuan di atas dapat dikatakan bahwa Ebbinghaus berpendirian bahwa proses mengingat dan proses lupa terjadi secara otomatis ( dengan sendirinya ) dan mekanistis. Karya Ebbinghaus yang terkemuka ialah Uber das Gedachtnis (1885). Meskipun dikenal karena penelitiannya tentang memori, namun Ebbinghaus jauh lebih dikenal karena sebagai pelopor eksperimentasi yang cermat dalam psikologi. Seperti tokoh lainnya yang karyanya dibahas di bagian ini, Ebbinghaus tidak membangun "aliran" , namun lebih berkontribusi bagi atmosfer intelektual yang mengukuhkan psikologi sebagai ilmiah.

Sumber : 

Sarwono, Sarlito W..  (2002).  Berkenalan Dengan Aliran Dan Tokoh-tokoh Psikologi.  3rd Edition.
Brennan, James F..  (2006).  Sejarah dan Sistem Psikologi.  6th Edition. 








1 komentar:

  1. Sands Casino New Player Bonus Code 2021: GET $50 FREE +
    This casino has got the current worrione bonus, deposit and 메리트카지노 withdrawals with an exciting welcome bonus. This is a good casino 샌즈카지노 for a variety of

    BalasHapus